Kamis, 26 November 2015

Mengenal Sortcut keyboard dan fungsi - fungsi dalam Blender 3D




Blender adalah perangkat lunak sumber terbuka grafika komputer 3D. Perangkat lunak ini digunakan untuk membuat film animasi, efek visual, model cetak 3D, aplikasi 3D interaktif dan permainan video. Blender memiliki beberapa fitur termasuk pemodelan 3D, penteksturan, penyunting gambar bitmap, penulangan, simulasi cairan dan asap, simulasi partikel, animasi, penyunting video, pemahat digital, dan rendering.

Berikut Sortcut dan fungsi-fungsinya.

Fungsi Mouse :

·         Klik Kanan                  : Seleksi Objek
·         Scroll                           : Zoom in / Zoom Out
·         Klik Scroll seret mouse      : Melihat objek dari berbagai sudut

Fungsi Keyboard :

·         Tab                              : Menggati Mode
·         Ctrl + Tab                    : Mengganti Jenis Mode Mesh (Vertex, Edge, Face)
·         Ctrl + R                       : Menambah garis vertex
·         CTRL + ALT + Q       : membagi 4 layar

·         S (Scale)                      : Memberbesar Objek
·         S+X                             : memperbesar objek arah horizontal
·         S+Y                             : melebarkan objek searah sumbuh y
·         S+Z                             : memperbesar objek arah vertikal

·         R (rotate)                     : memutar obyek
·         R + X                          : memutar obyek pada sumbu x
·         R + Y                          : memutar obyek pada sumbu y
·         R + Z                           : memutar obyek pada sumbu z

·         A                                 : seleksi semua / menghilangkan seleksi
·         B                                 : Seleksi objek dengan mode kotak
·         C                                 : Seleksi Objek dengan mode bulat
·       Z                                  : Mengubah View Port Shading

Selain Itu ada beberapa istilah yang umumnya digunakan dalam membuat obyek 3D yaitu antara lain:

1.      Vertex                         : menyeleksi dari sisi sudut
2.      Edge                            : menyeleksi dari tepi garis
3.      Face                             : menyeleksi dari tengah titik
4.      Edit mode                   : mode yang digunakan untuk mengedit vertex, edge, dan face pada sebuah object
5.      Object mode               : mode object secara utuh.
6.      Render                                    : melihat hasil gambar.
7.      Material                       : untuk pewarnaan
8.      Texture                        : untuk menambahkan texture.

Kamis, 05 November 2015

Ukuran bidang pandang pengambilan gambar



Ukuran bidang pandang pengambilan gambar

A. ECU ( Extreme Close Up )

Teknik pengambilan gambar sebagian dari keseluruhan obyek yang di bidik, misalnya matanya, kupingnya, atau mulutnya saja, juga bisa diterapkan terhadap benda lain yang tidak bernyawa seperti pisau, pistol, batu dan lain sebagainya.
Fungsi dari teknik ini adalah ingin menyampaikan karakter detail dari sebuah obyek, sehingga karakternya dapat dilihat secara nyata dan jelas oleh pemirsa. 

B. CU ( Close Up )

Teknik pengambilan gambar sebagian dari keseluruhan obyek, dari ujung kepala sampai batas bahu atau dada seseorang. Fungsi dari teknik ini adalah ingin menyampaikan karakter detil dari sebuah obyek, sehingga karakternya terutama pada obyek manusia dapat dilihat secara nyata dan jelas oleh pemirsa.

C. MCU ( Medium Close Up )            

Teknik pengambilan gambar dari ujung kepala sampai ulu hati seseorang.

D. MS ( Medium Shot )

Teknik ini akan memvisualisasikan setengah dari keseluruhan bidikan obyek manusia misalnya dari ujung kepala hingga pinggang obyek atau seseorang. Fungsi dari teknik ini ingin menyampaikan keadaan obyek beraktifitas.
Contoh ini dapat dilihat pada bentuk frame yang menceritakan keadaan seseorang atau komunitas melakukan sesuatu diantaranya makan, mengadakan rapat, melakukan pembicaraan dan sebagainya. Selain itu juga mengambil tampilan pada saat dua orang berbicara, sehingga bisa membuat penonton merasa berada sejajar dengan orang yang di tampilkan. 

E. LS ( Long Shot )

Teknik pengambilan gambar yang menunjukkan kesan luas pandang dan mengecilnya obyek dari pandangan, sehingga keberadaan obyek terlihat jauh dari pandangan mata.
Fungsi dari teknik ini ingin menyampaikan keadaan obyek yang beraktifitas dengan keluasan suasana lingkungan dimana obyek berada.

F. Extreme Long Shot

Teknik pengambilan gambar yang mana obyeknya lebih kecil dari Long Shot dengan menampakkan suasana keberadaan obyek yang lebih luas. Shot ini digunakan apabila gambar yang ingin diambil adalah gambar yang sangat sangat jauh, panjang, luas dan berdimensi lebar.

G. Estabilishing Shot


Pengambilan gambar secara keseluruhan suatu tempat atau pemandangan untuk memberi orientasi tempat dimana peristiwa atau adegan itu terjadi.


H. OSS ( Over Shoulder Shot)

Pengambilan gambar dimana kamera berada di belakang bahu salah satu pelaku atau di belakang objek yang membelakangi, dan tampak di dalam frame. Sementara obyek utama tampak menghadap kamera dengan bahu lawan main.

I. BCU ( Big Close Up )

Teknik pengambilan gambar sebagian dari wajah, dari dagu hingga kepala atau kening. Pengambilan gambar ini lebih tajam dari pengambilan gambar Close Up.

Tipe shot ini dapat mewujudkan kedalaman pandangan mata, kebencian raut wajah, emosi hingga keharuan. Tanpa kata kata , tanpa bahasa tubuh, tanpa intonasi BCU sudah mewujudkan semuanya. 
Contoh ini dapat dilihat pada bentuk frame yang menceritakan ekspresi wajah seorang lagi menangis, takut, terharu, tertawa serta yang lainnya.

J. MS (Mid Shot)

Menunjukkan mulai bagian kepala sampai pinggul. Ukuran MS berfungsi untuk menunjukkan siapa yang sedang melakukan aksi.

K. High Angle


Teknik pengambilan gambarnya dengan sudut pengambilan gambar tepat diatas objek

L. Low Angle

Pengambilan gambar teknik ini yakni mengambil gambar dari bawah si objek, sudut pengambilan gambar ini merupakan kebalikan dari high angle.



Sudut Pengambilan Gambar



Materi
A. Zooming

Zooming merupakan teknik foto untuk memberikan kesan gerak dengan mengubah panjang fokus lensa pada saat eksposure. Perubahan panjang fokus hanya dapat dilakukan dengan lensa zoom. Untuk mendapatkan kesan gerak, Anda harus menggunakan kecepatan rana tidak lebih dari 1/30 detik. Pada saat pemotretan, dalam waktu bersamaan dengan proses eksposure, titik fokus lensa diubah dengan menarik lensa zoom ke dalam atau ke arah luar (untuk jenis zoom yang ditarik) atau dengan cara menggeser titik fokus lensa ke kiri atau ke kanan (untuk lensa zoom jenis gelang). Sebaiknya, gunakan tripod untuk menopang kamera pada saat pemotretan. Tempatkan subjek utama pada bagian tengah foto. Pada bagian ini, ketajaman gambar relatif lebih baik dari bagian lain.
Efek zooming terbaik akan diperoleh jika background memiliki kontras dan warna yang bervariasi. Besarnya efek zooming yang diperoleh tergantung pada berapa cepat gerakan tangan Anda mengubah fokus pada saat eksposure. Teknik ini dapat digunakan baik pada siang hari atau pada malam hari/kondisi pencahayaan kurang. Jika pemotretan dilakukan malam hari, Anda dapat memakai waktu pencahayaan lama dan akan memperoleh efek lampu yang membentuk garis-garis panjang cahaya.
B. Panning

Panning adalah teknik memotret mengikuti obyek yang bergerak secara horizontal.Teknik yang dilakukan adalah menggerakkan kamera searah gerakan obyek, diharapkan obyek tersebut tetap terfokus tajam sedangkan obyek lain menjadi blur.
Sudut Pengambilan Gambar
Dalam fotografi agar foto yang kita hasilkan memiliki nilai dan terkesan indah harus diperhatikan mengenai masalah penggunaan sudut pengambilan gambar yang baik. Dalam fotografi dikenal 3 sudut pengambilan gambar yang mendasar, yaitu:
a. Bird Eye 

Sudut pengambilan gambar ini, posisi objek dibawah / lebih rendah dari kita berdiri. Biasanya sudut pengmbilan gambar ini digunakan untuk menunjukkan apa yang sedang dilakukan objek (HI), elemen apa saja yang ada disekitar objek, dan pemberian kesan perbandingan antara overview (keseluruhan) lingkungan dengan POI (Point Of Interest).
b. High Angle

Pandangan tinggi. artinya, pemotret berada pada posisi yang lebih tinggi dari objek foto.
c. Eye Level

Sudut pengembilan gambar yang dimana objek dan kamera sejajar /  sama seperti mata memandang. Biasanya digunakan untuk menghasilkan kesan menyeluruh dan merata terhadap background sebuah objek, menonjolkan sisi ekspresif dari sebuah objek (HI), dan biasanya sudut pemotretan ini juga dimaksudkan untuk memposisikan kamera sejajar dengan mata objek yang lebih rendah dari pada kita missal, anak – anak.
d. Low Angle

Pemotretan dilakukan dari bawah. Sudut pemotretan yang dimana objek lebih tinggi dari posisi kamera. Sudut pengembilan gambar ini digunakan untuk memotret arsitektur sebuah bagunan agar terkesan kokoh, megah dan menjulang. Namu, tidak menutup kemungkinan dapat pula digunakan untuk pemotretan model agar terkesan elegan dan anggun.
e. Frog Eye 

Sudut penglihatan sebatas mata katak. Pada posisi ini kamera berada di dasar bawah, hampir sejajar dengan tanah dan tidak dihadapkan ke atas. Biasanya memotret seperti ini dilakukan dalam peperangan dan untuk memotret flora dan fauna.