Materi
A. Zooming
Zooming
merupakan teknik foto untuk memberikan kesan gerak dengan mengubah panjang
fokus lensa pada saat eksposure. Perubahan panjang fokus hanya dapat dilakukan
dengan lensa zoom. Untuk mendapatkan kesan gerak, Anda harus menggunakan
kecepatan rana tidak lebih dari 1/30 detik. Pada saat pemotretan, dalam waktu
bersamaan dengan proses eksposure, titik fokus lensa diubah dengan menarik
lensa zoom ke dalam atau ke arah luar (untuk jenis zoom yang ditarik) atau
dengan cara menggeser titik fokus lensa ke kiri atau ke kanan (untuk lensa zoom
jenis gelang). Sebaiknya, gunakan tripod untuk menopang kamera pada saat
pemotretan. Tempatkan subjek utama pada bagian tengah foto. Pada bagian ini,
ketajaman gambar relatif lebih baik dari bagian lain.
Efek zooming
terbaik akan diperoleh jika background memiliki kontras dan warna yang
bervariasi. Besarnya efek zooming yang diperoleh tergantung pada berapa cepat
gerakan tangan Anda mengubah fokus pada saat eksposure. Teknik ini dapat
digunakan baik pada siang hari atau pada malam hari/kondisi pencahayaan kurang.
Jika pemotretan dilakukan malam hari, Anda dapat memakai waktu pencahayaan lama
dan akan memperoleh efek lampu yang membentuk garis-garis panjang cahaya.
B. Panning
Panning adalah teknik memotret mengikuti obyek yang bergerak
secara horizontal.Teknik yang dilakukan adalah menggerakkan kamera searah
gerakan obyek, diharapkan obyek tersebut tetap terfokus tajam sedangkan obyek
lain menjadi blur.
Sudut Pengambilan
Gambar
Dalam fotografi
agar foto yang kita hasilkan memiliki nilai dan terkesan indah harus
diperhatikan mengenai masalah penggunaan sudut pengambilan gambar yang baik.
Dalam fotografi dikenal 3 sudut pengambilan gambar yang mendasar, yaitu:
a. Bird Eye
Sudut
pengambilan gambar ini, posisi objek dibawah / lebih rendah dari kita berdiri.
Biasanya sudut pengmbilan gambar ini digunakan untuk menunjukkan apa yang
sedang dilakukan objek (HI), elemen apa saja yang ada disekitar objek, dan
pemberian kesan perbandingan antara overview (keseluruhan) lingkungan
dengan POI (Point Of Interest).
b. High Angle
Pandangan tinggi. artinya,
pemotret berada pada posisi yang lebih tinggi dari objek foto.
c. Eye Level
Sudut
pengembilan gambar yang dimana objek dan kamera sejajar / sama seperti
mata memandang. Biasanya digunakan untuk menghasilkan kesan menyeluruh dan
merata terhadap background sebuah objek, menonjolkan sisi ekspresif
dari sebuah objek (HI), dan biasanya sudut pemotretan ini juga dimaksudkan
untuk memposisikan kamera sejajar dengan mata objek yang lebih rendah dari pada
kita missal, anak – anak.
d. Low Angle
Pemotretan
dilakukan dari bawah. Sudut pemotretan yang dimana objek lebih tinggi dari
posisi kamera. Sudut pengembilan gambar ini digunakan untuk memotret arsitektur
sebuah bagunan agar terkesan kokoh, megah dan menjulang. Namu, tidak menutup
kemungkinan dapat pula digunakan untuk pemotretan model agar terkesan elegan
dan anggun.
e. Frog Eye
Sudut
penglihatan sebatas mata katak. Pada posisi ini kamera berada di dasar bawah,
hampir sejajar dengan tanah dan tidak dihadapkan ke atas. Biasanya memotret
seperti ini dilakukan dalam peperangan dan untuk memotret flora dan fauna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar